Musium Kartini

Musium Kartini terletak di pusat kota Jepara, tepat di sebelah utara alun-alun Jepara. Musium ini difungsikan untuk objek wisata dan dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara. Setiap hari, Musium Kartini buka dari jam 08:00 WIB - 14:00 WIB. Musium ini didirikan pada 30 Maret 1975 oleh Soewarno Djoyomardow, SH dan di resmikan oleh Soedikto, SH pada tanggal 21 April 1977. Tujuan dari didirikannya Musium Kartini ini adalah untuk mengenang jasa-jasa perjuangan R.A Kartini. Dengan mendokumentasikan perjuangan Kartini dan menunjukkan kepada masyarakat, diharapkan bahwa masyarakat umum akan selalu mengingat perjuangan Kartini dalam mensetarakan derajat antara pria dan wanita. Musium Kartini dibagi menjadi empat bagian utama yaitu :

Ruangan I
Ruangan ini berisi warisan R.A Kartini, termasuk Foto R.A Kartini semasa masih hidup.
-  Satu set kursi dan meja dengan ukiran jepara kuno
-  Foto R.A Kartini ketika menikah dengan Pejabat Rembang pada 12 November 1903
-  Surat - surat R.A Kartini dengan sahabat penanya yang berasal dari Belanda
-  Foto Putra R.A Kartini, Raden Mas Singgih
-  Foto Ayah R.A Kartini, RMAA Sosroningrat
-  Foto Ibu R.A Kartini, MA Ngasirah
-  Meja Belajar
-  Cinderamata buatan muridnya
-  Foto halaman belakang Pendopo Kabupaten jaman dulu
-  Kotak untuk menyimpan obat
-  Mesin Jahit milik muridnya
- Original sew machine belongs to her students.

Ruangan II
Ruangan ini berisi warisan dari Drs. RMP. Sosrokartono, Kakak dari Kartini. Dia mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam mendukung perjuangan Kartini. Drs. RMP. Sosrokartono mempunya keahlian khusus dalam menyembuhkan beberapa penyakit secara tradisional menggunakan air mineral sebagai media penyembuh. Masyarakat umum juga memanggilnya Ndoro Sosro selain itu juga seting dipanggil Joko Pring dan Mandor Klungsu. Dia juga terkenal dengan Catur Murti, yaitu keharmonisan dalam berbicara, perasaan, pikiran, dan kelakuan. Menurut kepercayaan orang jawa, seseorang yang bisa mencapai tahap Catur Murti akan menjadi manusia yang sesungguhnya.
Warisan yang ada dalam ruangan ini adalah :
- Kursi
- Sofa (digunakan untuk bersantai)
- Tempat tidur untuk pengobatan
- Lukisan gunung Merapi dan Lawu yang diambil dari keahlian supranaturalnya.
- Ruangan Yoga
- Gambar Alif (huruf arab)

Ruangan III
Ruangan ini berisi beberapa peninggalan dari Ratu Shima di era abad ke 7. Ratu Shima adalah Ratu kerajaan Kalinga yang berada di Keling.
Beberapa peninggalan diantaranya :
-  Gambar Kerajaan Kalingga
-  Patung Trimurti dan Siwa Mahaguru
-  Yoni dan Lingga
-  Koin
-  Ukiran dari Batu, sama dengan ornamen yang berada di Masjid Mantingan
-  Satu set Gamelan ( alat musik tradisional jawa )
-  Keramik yang ditemukan di Karimun Jawa
Selain beberapa peninggalan diatas juga terdapat beberapa sample kerajinan tradisonal jepara seperti :
-  Ukiran dari kayu
-  Kerajinan Monel
-  Keramik
-  Suvenir dari Rotan dan Bambu

Ruangan IV
Didalam ruangan ini terdapat tulang ikan raksasa yang disebut Joko Tuo yang memiliki panjang 16 meter dan lebar 2 meter. Tulang ikan ini ditemukan pada tahun 1989 oleh nelayan lokal dari Karimunjawa. Menurut para Arkeolog, ikan ini merupakan keluarga dari ikan gajah karena memiliki kemiripan dibagian taringnya. Namun banyak pengunjung yang percaya bahwa ikan ini adalah sejenis dari ikan paus.
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "Musium Kartini"

Post a Comment